ketua ikatan arsitektur indonesia (iai) munichy b. edrees menunjukan adanya hotel prambanan tak akan merusak candi-candi dan banyak di sekitar candi prambanan.
kami tak mungkin melanggar agama ataupun melanggar kode etik dalm membuat desain (hotel), ujarnya saat mengadakan jumpa media selama jakarta di rabu (17/4).
pt. taman wisata candi (twc) borobudur, prambanan dan ratu boko (persero) dan ikatan arsitektur indonesia (iai) mengadakan sayembara pembuatan desain hotel prambanan agar menerima wisatawan yang akan bermalam selama tempat wisata candi prambanan.
hotel tersebut mau berlokasi di wilayah iii ataupun ring iii dengan luas 3 hektar. wilayah i terdiri daripada kuil siwa, brahma juga wisnu.
wilayah ii dan mempunyai luas 70 hektar dan terdiri dari taman-taman.
pembangunan hotel tersebut sekaligus ingin memanfaatkan lahan yang banyak di sekitar candi prambanan. manakala dalam ring i tidak mungkin dibangun terlepas, tergolong ring ii tetap berbeda selama ring iii, katanya.
direktur pt. twc borobudur, prambanan dan ratu boko purnomo siswoprasetjo menyatakan saat ini twc memerlukan tempat inap ataupun hotel untuk menerima wisatawan domestik maupun asing, menyusul persentasi wisatawan twc kian meningkat tiap tahunnya dan nilai layanan hotel yang banyak dalam sekitar candi prambanan masih kurang.
tak cuma itu, diharapkan hotel tersebut juga akan menambah lapangan pekerjaan orang sekitar prambanan semisal wisata andong (kereta kuda), naik sepeda agar menyaksikan kampung prambanan, penambahan grup sendratari ramayana bahkan banyak yang dipekerjakan untuk pegawai hotel.
intinya apa pengunjung mau menetap dalam prambanan lebih berlalu. dalam situ (hotel), kita akan menunjukan budaya-budaya indonesia seperti tari, ujarnya.
nantinya hotel tersebut hendak mempunyai multifungsi seperti ruang pertemuan, museum artifak serta perpustakaan.
hotel tersebut ingin mempunyai ketinggian hanya 14 meter ataupun dua lantai dengan 60 persen agar luas bangunan serta 40 persen supaya lahan hijau.